Baca Koran radarkaur Online - Radar Kaur

Mimpi Pelabuhan Bengkulu Selatan Hadapi Jalan Terjal, Kedalaman Laut Jadi Kendala Utama

Keinginan masyarakat dan Pemkab BS untuk memiliki pelabuhan laut Bengkulu Selatan yang representatif ternyata masih menghadapi jalan terjal-Sumber Foto: ROHIDI/RKa-

BENGKULU SELATAN (BS) - Keinginan masyarakat dan Pemkab BS untuk memiliki pelabuhan laut Bengkulu Selatan yang representatif ternyata masih menghadapi jalan terjal. Hingga kini, daerah tersebut belum memiliki fasilitas sandar kapal yang memadai.

Aktivitas transportasi laut masih bergantung pada perahu-perahu kecil yang tentu memiliki keterbatasan dalam kapasitas angkut dan keamanan. Kondisi ini membuat laju mobilitas ekonomi tidak dapat berkembang secara maksimal, terlebih untuk sektor perdagangan dan distribusi logistik.

Hasrat untuk menghadirkan pelabuhan laut sebenarnya sudah mengemuka sejak lama. Pemerintah daerah memandang keberadaan pelabuhan sebagai infrastruktur strategis yang dapat membuka akses ekonomi baru, mempercepat arus barang, sekaligus menjadi pintu masuk bagi sektor investasi. Namun, harapan tersebut belum juga berbuah karena sejumlah faktor teknis di lapangan tidak mendukung.

BACA JUGA:Laporan Pengerukan Pelabuhan Pulau Baai Aman, Progres Kembali Dapat Sorotan

BACA JUGA:Bupati Kaur Rapat Evaluasi Bersama Menko AHY, Proposal Pembangunan Pelabuhan Linau Diserahkan!

Bupati BS H. Rifai Tajuddin, S.Sos memaparkan, persoalan utama yang menghambat pembangunan pelabuhan bukan terletak pada kurangnya keinginan pemerintah, melainkan karena kondisi geografis wilayah pesisir yang tidak sesuai standar.

Ia menjelaskan bahwa pelabuhan laut membutuhkan lokasi yang memiliki kedalaman tertentu agar kapal ukuran besar dapat bersandar dengan aman.

Salah satu titik yang pernah diproyeksikan sebagai calon lokasi pelabuhan adalah kawasan Pantai Pasar Bawah. Namun setelah dilakukan serangkaian pengecekan teknis, hasilnya menunjukkan bahwa kedalaman air laut di lokasi tersebut masih jauh dari angka ideal. 

BACA JUGA:Pelabuhan Linau Dilirik Agi Agusrin, Saat Ini Tahap Pengujian Kelayakan

BACA JUGA:PT Pelabuhan Indonesia Sedang Buka Loker, Berikut Syarat dan Jenis Pekerjaan Ditawarkan!

Menurut Bupati Rifai, survei lapangan menunjukkan bahwa hingga jarak 650 meter dari bibir pantai, kedalaman laut hanya mencapai sekitar 10 hingga 12 meter. Padahal standar minimal kedalaman pelabuhan adalah 15 meter agar kapal-kapal berukuran besar bisa melakukan manuver dengan aman.

Bupati menegaskan, penilaian tersebut bukan sekadar perkiraan, namun merupakan hasil pengukuran menggunakan alat khusus yang digunakan oleh tim teknis.

Dari hasil perhitungan itu, seharusnya kedalaman 15 meter sudah bisa ditemukan dalam radius 300 meter dari garis pantai, bukan 600 hingga 650 meter.

Jika jarak yang dangkal terlalu panjang, pembangunan pelabuhan akan membutuhkan struktur beton dan fondasi yang jauh lebih panjang, sehingga biaya yang diperlukan membengkak drastis. Selain itu, pembangunan struktur sepanjang itu berpotensi mengganggu ekosistem laut di kawasan pesisir BS.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan