Forum BRIEF 2025, PT GME Teken Kerja Sama Bangun PLTMH Luas di Kaur, Nominalnya Segini!
Forum BRIEF 2025 jadi ajang penandatangan pembangunan PLTMH Luas, Senin 27 Oktober 2025.-Sumber Foto: SAPRIAN/RKa-
BENGKULU - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bengkulu bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Bengkulu sukses menggelar Bencoolen Regional Investment and Economic Forum (BRIEF) 2025 di Hotel Mercure Bengkulu, Senin 27 Oktober 2025. Adapun kegiatan ini mengusung tema “Unlocking Bencoolen Future: Bridging Regional Potential for Stronger Growth.”
Forum ini menjadi ajang strategis mempertemukan investor dengan pelaku usaha dan pemerintah daerah. Kegiatan tersebut guna mendorong pertumbuhan ekonomi Bengkulu melalui investasi berkelanjutan.
Salah satu hasil konkret dari kegiatan tersebut adalah penandatanganan perjanjian kerja sama antara PT Gema Muara Energi (GME) dengan PT Abu Dhabi, perwakilan dari Dubai Investment Fund, untuk penyaluran pembiayaan modal kerja senilai Rp 500 miliar.
BACA JUGA:Ternyata Ini Penyebab Listrik Sering Mati di Kecamatan Maje dan Nasal
BACA JUGA:Pemadaman Listrik Total Akan Terjadi di Kabupaten Kaur, Sabtu 23 Agustus 2025
Dana ini akan digunakan untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTMH) Luas berkapasitas 10 megawatt (MW) di Kecamatan Luas Kabupaten Kaur Provinsi Bengkulu.
Direktur PT GME, Ir. Jetna Barkah Subrata, MM, menjelaskan bahwa perjalanan mewujudkan proyek energi terbarukan ini cukup panjang, terutama dalam proses mendapatkan investasi.
“Alhamdulillah, kami akhirnya memperoleh kerja sama bagi hasil dengan pihak Dubai. Nilai investasi yang dikucurkan mencapai Rp 500 miliar. Semoga ini menjadi langkah besar dalam mendorong ekonomi daerah,” ujar Jetna.
Ia menambahkan, proyek PLTMH Luas tidak hanya difokuskan pada penyediaan energi bersih, tetapi juga diharapkan mampu menumbuhkan perekonomian masyarakat sekitar. Salah satu bentuk dukungan konkret adalah pembangunan jembatan permanen yang akan menghubungkan desa-desa di wilayah Kecamatan Luas dan Kecamatan Muara Saung.
“Dengan adanya jembatan permanen, akses ekonomi warga akan lebih terbuka, sehingga aktivitas perdagangan dan mobilitas masyarakat meningkat,” jelasnya.
Jetna mengungkapkan, seluruh proses perizinan proyek PLTMH sudah tuntas melalui sistem Online Single Submission (OSS). Pembangunan direncanakan mulai dipersiapkan pada akhir tahun ini, dengan tahap konstruksi penuh dimulai pada Januari 2026.
“Kalau semuanya berjalan lancar, persiapan awal akan dimulai di akhir tahun, dan pembangunan diperkirakan memakan waktu sekitar tiga tahun,” katanya.
PLTMH di Sungai Luas ini nantinya akan menjadi yang terbesar di Kabupaten Kaur, dengan kapasitas mendekati 10 MW. Debit air Sungai Luas yang stabil dan hasil uji kelayakan dari Kementerian PUPR menunjukkan potensi besar untuk menghasilkan energi berkelanjutan.
“Sungai Luas punya karakter aliran air yang bagus. Kami sudah melakukan uji dengan PUPR dan hasilnya sangat positif,” tutur Jetna.