Baca Koran radarkaur Online - Radar Kaur

Anak Tidak Bisa Bersekolah di Nasal Ternyata Ada Fakta Mengejutkan, Silakan Cek di Sini!

Silvia Putri alias Rika (11) anak perempuan asal Desa Tebing Rambutan Kecamatan Nasal yang tidak bisa bersekolah, Minggu 26 Oktober 2025. Sumber foto: koranradarkaur.id--

NASAL – Gadi gecil insial SP alias Ra (11), anak perempuan asal Kecamatan Nasal terpaksa menjadi tulang punggung keluarganya sejak tiga tahun terakhir.

Ia merawat sang ayah, Rustam (58), yang menderita stroke. Karena kesibukannya merawat ayah, Ra tidak bisa bersekolah.

Dari hasil penelusuran Radar Kaur (Rka), terungkap fakta mengejutkan. Ra masih memiliki ibu bernama kandung Miri Astuti (47) serta lima saudara seayah yang sebagian tinggal tidak jauh dari sekolah di desa setempat. 

Situasi ini menimbulkan tanda tanya besar. Mengapa ibu kandung SP tidak terlalu memperhatikan pendidikan anaknya, dan mengapa kelima anak Rustam dari pernikahan pertamanya juga tidak merawat ayah mereka yang sedang sakit?

Miri Astuti (47) Ibu kandung SP saat dikonfirmasi menjelaskan, dirinya bukan tidak mau menyekolahkan putrinya. Tapi  sudah beberapa kali berusaha ingin mengambil anaknya tersebut dari mantan suami untuk dibawa ke rumah dan di sekolahkan. Tapi mantan suaminya tersebut tidak memberikan anak mereka itu untuk dibawa.

"Sebenarnya, saya berjuang untuk menyekolahkan anak saya sudah beberapa kali. Tapi mantan suami saya tidak memberikan anak kami itu saya ambil. Saya bersedia dipanggil dari pihak manapun untuk menjelaskan dan meluruskan informasi yang beredar ini. Saya punya saksi berjuang untuk mengambil anak saya dengan tujuan menyekolahkannya," ujarnya sambil nangis tersedu-sedu, Minggu 26 Oktober 2025.

Terpisah, Sekdes Tebing Rambutan, Janidi Tresno menerangkan,  kondisi keluarga Rustam cukup kompleks. Dia menjelaskan, Rustam memiliki lima anak dari istri pertamanya.

Kelima anak tersebut sebagian masih tinggal di wilayah Kecamatan Nasal dan memiliki kondisi ekonomi yang cukup baik. Sementara itu, SP adalah anak hasil pernikahan Rustam dengan Miri Astuti. 

Janidi menambahkan, pihak desa sudah semaksimal mungkin memberikan pertolongan kepada Rustam dan SP. Mulai dari bantuan bedah rumah desa hingga bantuan Sembako.

Janidi mengaku, Rustam tidak mendapatkan Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD). Karena mereka terdaftar di Program Keluarga Harapan (PKH). 

"Kami pemerintahan desa sudah beberapa kali ingin mendaftar Ra sekolah. Tapi yang menjadi halangan kami, siapa yang merawat Rustam. Sedangkan Posisinya sekarang ini menderita penyakit stroke, untuk anak-anak sudah memiliki masing-masing keluarga," ujarnya. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan