Babak Baru Skandal DD Rp 2 Miliar, Dua Eks Perangkat Jeranglah Tinggi Menyusul Jadi Tersangka

Reporter: Rohidi Effendi |

Editor: Daspan Haryadi |

Kamis , 16 Oct 2025 - 19:02

Babak baru skandal DD Rp 2 miliar tersebut kini telah menyeret dua orang tersangka baru. -Sumber Foto: ROHIDI/RKa-

BENGKULU SELATAN (BS) - Kasus dugaan korupsi Dana Desa (DD) Jeranglah Tinggi Kecamatan Manna Kabupaten BS terus bergulir.

Bahkan, babak baru skandal DD Rp 2 miliar tersebut kini telah menyeret dua orang tersangka baru.

Setelah menetapkan mantan Kades Jeranglah Tinggi berinisial TSA alias TA sebagai tersangka sebelumnya.

Penyidik Satreskrim Polres kini kembali menetapkan dua tersangka baru dalam perkara tersebut.

Kedua tersangka baru tersebut berinisial Ko yang merupakan mantan Sekretaris Desa (Sekdes) Jeranglah Tinggi.

Sedangkan, untuk tersangka baru yang kedua berinisial Fa mantan Kaur Keuangan desa setempat.

Keduanya diduga ikut terlibat dalam penyalahgunaan Dana Desa tahun anggaran 2022 dengan total anggaran yang dikelola mencapai Rp 2 miliar.

Penetapan tersangka ini bukan tanpa dasar. Berdasarkan hasil pengembangan penyidikan serta pemeriksaan mendalam terhadap sejumlah saksi, termasuk pengakuan dari tersangka sebelumnya.

Penyidik menemukan adanya indikasi kuat keterlibatan kedua mantan perangkat desa tersebut dalam proses pengelolaan dan penggunaan dana yang tidak sesuai dengan peruntukannya.

Kapolres BS AKBP Awilzan, S.IK, MH melalui Kasat Reskrim Iptu Muhamad Akhyar Anugerah, SH, MH disampaikan Kanit Tipikor Bripka Satria, SP, SH saat dikonfirmasi Radar Kaur (RKa), Kamis 16 Oktober 2025 membenarkan hal itu.

babak baru skandal dd rp 2 miliar, dua eks perangkat jeranglah tinggi menyusul jadi tersangka                            bengkulu selatan (bs) - kasus dugaan korupsi dana desa (dd) jeranglah tinggi kecamatan manna kabupaten bs terus bergulir.
bahkan, babak baru skandal dd rp 2 miliar tersebut kini telah menyeret dua orang tersangka baru.
setelah menetapkan mantan kades jeranglah tinggi berinisial tsa alias ta sebagai tersangka sebelumnya.
baca juga:skandal dana desa jeranglah tinggi: kerugian rp 540 juta, polisi lirik tersangka lain
baca juga:mantan kades segera diadili, siapa calon tersangka baru kasus korupsi dd jeranglah tinggi?
penyidik satreskrim polres kini kembali menetapkan dua tersangka baru dalam perkara tersebut.
kedua tersangka baru tersebut berinisial ko yang merupakan mantan sekretaris desa (sekdes) jeranglah tinggi.
sedangkan, untuk tersangka baru yang kedua berinisial fa mantan kaur keuangan desa setempat.
baca juga:berkas korupsi dana desa p21, mantan kades jeranglah tinggi segera ke meja hijau
baca juga:terima penghargaan desa migran emas, desa jeranglah rendah siap bantu warga ingin kerja ke luar negeri
keduanya diduga ikut terlibat dalam penyalahgunaan dana desa tahun anggaran 2022 dengan total anggaran yang dikelola mencapai rp 2 miliar.
penetapan tersangka ini bukan tanpa dasar. berdasarkan hasil pengembangan penyidikan serta pemeriksaan mendalam terhadap sejumlah saksi, termasuk pengakuan dari tersangka sebelumnya.
penyidik menemukan adanya indikasi kuat keterlibatan kedua mantan perangkat desa tersebut dalam proses pengelolaan dan penggunaan dana yang tidak sesuai dengan peruntukannya.
kapolres bs akbp awilzan, s.ik, mh melalui kasat reskrim iptu muhamad akhyar anugerah, sh, mh disampaikan kanit tipikor bripka satria, sp, sh saat dikonfirmasi radar kaur (rka), kamis 16 oktober 2025 membenarkan hal itu.
menurutnya satria, penetapan dua tersangka baru dalam kasus dugaan korupsi ini bukan perkara mudah.
langkah penetapan tersangka baru ini merupakan hasil dari proses hukum yang panjang dan komprehensif.
“berdasarkan hasil penyidikan dan pemeriksaan lanjutan, serta bukti-bukti yang kami kumpulkan, penyidik akhirnya menetapkan dua orang tersangka baru, yakni mantan sekdes dan mantan kaur keuangan jeranglah tinggi. kini kedua tersangka sudah ditahan,” ujar kanit.
bripka satria melanjutkan, unit tipikor satreskrim polres bs sampai saat ini masih terus melakukan pendalaman.
terutama, terhadap aliran dana dan pertanggungjawaban penggunaan anggaran desa tersebut.
apalagi, dalam hasil audit sebelumnya, kerugian negara dalam perkara ini mencapai setengah miliar lebih.
“hasil audit sementara menunjukkan adanya dugaan kerugian keuangan negara mencapai sekitar rp 540 juta," jelas bripka satria.
kasus korupsi dana desa jeranglah tinggi ini menjadi salah satu perhatian publik di bumi sekundang setungguan.
mengingat dana desa seharusnya digunakan untuk kepentingan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.
namun, fakta di lapangan menunjukkan adanya penyalahgunaan anggaran yang diduga dilakukan secara bersama-sama oleh beberapa oknum aparatur desa.
dengan penetapan dua tersangka baru ini, penyidik berharap seluruh rangkaian penyimpangan dalam pengelolaan dana desa tersebut dapat terungkap secara utuh.
kasus ini menjadi pengingat penting bagi seluruh pemerintah desa agar berhati-hati dan transparan dalam mengelola dana desa.
sebab, program tersebut bukan hanya soal angka, tetapi menyangkut kepercayaan dan kesejahteraan masyarakat.
“kami akan terus bekerja secara profesional dan transparan. siapa pun yang terbukti terlibat, akan kami tindak sesuai hukum yang berlaku,” tegas kanit tipikor.
sekedar mengingatkan, sebelumnya kades jeranglah tinggi berinisial tsa alias ta ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan sejak beberapa waktu lalu.
ta diduga melakukan korupsi dana desa tahun anggaran 2022 senilai rp 2 miliar lebih. akibatnya, dari hasil audit ditemukan kerugian negara rp 526 juta.
sebelumnya, dalam kasus dugaan korupsi ini ada cukup banyak modus operandi yang dilakukan oleh ta selama menjabat sebagai kades jeranglah tinggi.
mulai dari melakukan pencarian dana tanpa dilengkapi rencana anggaran biaya (rab), surat perintah pembayaran (spp), dan pernyataan tanggung jawab belanja serta bukti transaksi belanja dari pelaksana kegiatan.
mengejutkannya lagi, ta diduga secara sengaja mengatur penggunaan anggaran dana desa agar demi untuk meraup keuntungan pribadinya.
belanja barang dilakukan kades dan sekdes bukan pelaksana kegiatan.
pada kegiatan pengadaan barang dan jasa terdapat pemalsuan dokumen spj, mark up harga dan nota fiktif.
kemudian, adanya dugaan kekurangan volume pekerjaan pada pembangunan gedung balai kemasyarakatan (gbk), tempat pakan ternak, tempat mandi.
yang terparah, ta diduga melakukan pemotongan upah kerja tukang kegiatan pekerjaan pembangunan gbk. sehingga, tidak sesuai antara real yang diterima dengan spj.
bukan hanya itu, dalam pekerjaan pembangunan gnk juga dilaksanakan oleh sekdes atas perintah kades. bukan, dilaksanakan oleh ketua tim
pelaksana kegiatan (tpk). dalam pemilihan penyedia atau kontraktor pelaksana pekerjaan pengadaan penerangan jalan umum tenaga surya (pjuts), juga langsung dipilih oleh kades dan juga sekdes.
kemudian, adanya permufakatan jahat dalam menentukan harga satuan lampu jalan dan rab beserta spesifikasinya.
adanya kekurangan volume yang siginifikan dan ketidaksesuaian spesifikasi pada rab dengan yang terpasang di lapangan, dalam kegiatan pjuts.
selanjutnya, pemberian honor tanpa didasari aturan dan regulasi. hingga ada pula terdapat hutang atau bon pada salah satu penyedia. namun, dalam pelaporan spj dana sudah tergunakan atau terbayar semuanya.*

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Radar Kaur, Jumat, 17 Oktober 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan