Baca Koran radarkaur Online - Radar Kaur

BPS Kaur Mulai Lakukan Pengawasan Pendataan Survei Konversi Gabah Beras

Dokumentasi tim Pengawasan Pendataan Survei Konversi Gabah Beras (SKGB) di Kabupaten Kaur, Selasa 26 Agustus 2025. Sumber foto: koranradarkaur.id--

BINTUHAN – Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Kaur mulai melaksanakan pengawasan pendataan Survei Konversi Gabah Beras (SKGB) sejak Selasa 26 Agustus 2025.

Kegiatan ini menjadi langkah awal BPS dalam memastikan akurasi data terkait perbandingan hasil panen gabah dengan beras yang dikonsumsi masyarakat.

Kepala BPS Kaur, Dr. Antoni Pestaria, SE, M.Si menjelaskan, SKGB merupakan survei khusus yang sangat penting karena hasilnya akan digunakan sebagai dasar penyusunan kebijakan pangan nasional.

Melalui survei ini, pemerintah ingin mengetahui dengan pasti berapa banyak gabah kering panen (GKP) yang dapat dikonversi menjadi beras siap konsumsi.

“Pendataan yang dimulai Selasa ini bertujuan menghitung dengan akurat rasio gabah menjadi beras. Data yang dihasilkan tidak hanya untuk Kabupaten Kaur, tetapi juga akan menjadi bagian dari basis data nasional yang mendukung program ketahanan pangan,” kata Antoni.

Dia menambahkan, pelaksanaan SKGB dilakukan melalui pengawasan langsung  petugas statistik di lapangan. Pengumpulan data mencakup petani, penggilingan padi, hingga rumah tangga konsumen.

BACA JUGA:BPS Kaur Koordinasi ke Polres Kaur, Dukung Integrasi Data Jagung

Proses ini dilakukan secara berjenjang agar data yang diperoleh benar-benar sesuai dengan kondisi riil di lapangan.

“Pengawasan bukan hanya sekadar mencatat angka, tetapi juga memastikan seluruh proses pendataan sesuai prosedur. Validitas data sangat penting agar bisa dipertanggungjawabkan sebagai bahan perumusan kebijakan pemerintah,” tegasnya.

Menurut Antoni, Kabupaten Kaur sebagai daerah dengan sektor pertanian yang dominan memiliki peran strategis dalam penyediaan data ini. Karena itu, dia berharap seluruh pihak, mulai dari petani hingga perangkat desa, dapat memberikan informasi yang benar dan terbuka.

“Kami sangat berharap masyarakat bisa bekerja sama. Data SKGB ini tidak ada kaitannya dengan pajak maupun pungutan, melainkan murni untuk statistik dan kepentingan pembangunan,” ungkapnya.

Dia menambahkan, hasil pendataan SKGB yang dimulai Selasa ini diharapkan mampu memberikan gambaran nyata tentang kondisi pangan di Kabupaten Kaur.

Dengan demikian, pemerintah pusat dapat mengambil langkah tepat terkait cadangan pangan, stabilisasi harga, hingga distribusi beras.

“Harapan kami, dengan adanya SKGB ini kualitas data pertanian semakin baik dan mampu mendukung kesejahteraan masyarakat,” pungkas Antoni. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan