Oktober 2025, Pembangunan Kampung Nelayan Dimulai, Ini Desa Penerimanya

BINTUHAN - Dalam program pembangunan kampung nelayan merah putih dari Kementerian Perikanan dan Kelautan (KKP) RI, Kabupaten Kaur dipastikan salah satu daerah menerima program tersebut.

Untuk pembangunan kampung nelayan akan dimulai pada Oktober 2025, sedangkan desa penerimanya, meliputi Desa Merpas Kecamatan Nasal Kabupaten Kaur. Dengan anggaran untuk pembangunan Rp 20 Miliar (M).

“Untuk pelaksanaan pembangunan akan dimulai pada Oktober 2025. Sedangkan pembangunan mulai dari pabrik es, Tempat Pelelangan Ikan (TPI), tempat berjualan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menegah (UMKM) maupun kantor koperasi kampung nelayan merah putih,” terang Wabup Kaur, Abdul Hamid, S.Pd.I, Rabu 13 Agustus 2025.

BACA JUGA:Pemkab Bengkulu Selatan Usulkan Bantuan untuk 40 Nelayan Pasar Bawah, Syaratnya Gampang

BACA JUGA:Pembangunan Kampung Nelayan Merah Putih di Kaur Dimulai Bulan Ini, Simak Lokasinya

Program kampung nelayan merah putih bertujuan untuk mensejahterakan masyarakat, khususnya para nelayan. Kampung nelayan merah putih nantinya akan dibangun berbagai fasilitas, mulai dari lokasi berjualan pelaku usaha UMKM, pabrik es, kantor nelayan merah putih dan fasilitas lainnya.

Sementara lahan yang disiapkan untuk pembangunan seluas 1,2 Hektare (Ha). Kepastian pembangunan dan syarat sudah rampung. 

Saat ini untuk pembangunan masih dalam tahap lelang, yang mana lelang sendiri dilakukan Kementerian KKP RI, sedangkan daerah sifatnya menerima. Anggaran Rp 20 M, dengan rincian untuk fisik Rp 19 M dan pembelian bantuan alat tangkap nelayan Rp 1 M. 

BACA JUGA:KUR Pertaniaan, Nelayan dan UMKM untuk Peningkatan Usaha, Mulai 1 Juta Hingga 500 Juta

BACA JUGA:Petani dan Nelayan Bisa Ajukan Pinjaman KUR Mandiri, Rp 50 Hingga 500 Juta, Berikut Syaratnya

Dengan program ini, harapan Wabup, seluruh nelayan yang ada di Merpas Kecamatan Nasal bisa lebih sejahtera. Karena nantinya seluruh aspek akan berjalan dengan maksimal dan kebutuhan nelayan sudah ada di kampung nelayan merah putih. Setelah pembangunan rampung, nantinya untuk pengelolaan akan dikelola oleh daerah.

Program pembangunan kampung nelayan tidak ada pembangunan rumah penduduk, yang ada pembangunan penunjang. Dengan seluruh fasilitas lengkap, nantinya para nelayan tidak susah untuk menjual hasil tangkapan maupun membeli kebutuhan nelayan. 

“Ini sangat bagus, sehingga perekonomian nelayan akan membaik dan desa tersebut akan berkembang,” demikian Abdul Hamid.*