Baca Koran radarkaur Online - Radar Kaur

Moehammad Jusuf Ronodipuro, Penyiar Proklamasi yang Nyaris Tewas Karena Siaran

Moehammad Jusuf Ronodipuro penyiar pertama proklamasi.-Sumber foto: Koranradarkaur.id-

KORANRADARKAUR.ID -  Di balik gaung kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945, ada seorang jurnalis muda yang mempertaruhkan nyawa demi menyuarakan Proklamasi ke seluruh penjuru dunia.

Dia adalah Moehammad Jusuf Ronodipuro, penyiar pertama yang menyebarluaskan berita kemerdekaan melalui siaran radio, saat Indonesia masih dalam bayang-bayang penjajahan Jepang.

Lahir di Salatiga, Jawa Tengah, pada 30 September 1919, Ronodipuro muda bekerja sebagai penyiar di Hoso Kyoku, stasiun radio milik militer Jepang yang bermarkas di Jakarta.

BACA JUGA:Abdul Rivai Dokter Pertama Lulusan Belanda dan Agen Intelektual Pertama Bumiputra Belum Jadi Pahlawan Nasional

BACA JUGA:KH Bisri Syansuri, Kakek Gusdur, Banyak Berjasa Bagi Perjuangan, Belum Ditetapkan Pahlawan Nasional

Pada saat Jepang menyatakan kalah perang dan siaran radio dihentikan, rakyat Indonesia tengah menanti kabar yang pasti mengenai nasib bangsanya.

Dalam suasana penuh ketidakpastian itulah, Ronodipuro memainkan peran penting.

Dimana perannya membajak radio milik pemerintah militer Jepang yang telah dihentikan siarannya, Hoso Kyoku, untuk menyebarkan berita kemerdekaan Indonesia.

BACA JUGA:Sosok Ruhana Kuddus Pahlawan Nasional Perempuan dari Kalangan Jurnalis

BACA JUGA:13 Tokoh NU Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional, Berikut Sejarah Perjuangannya

Ia juga salah satu pendiri dari Radio Republik Indonesia (RRI) pada tanggal 11 September 1945, yang berdiri sampai sekarang, dan kemudian hari jadinya menjadi selalu diperingati setiap tanggal 11 September.

Ia juga salah satu pendiri dari Radio Republik Indonesia (RRI) pada tanggal 11 September 1945, yang berdiri sampai sekarang, dan kemudian hari jadinya menjadi selalu diperingati setiap tanggal 11 September.

Joesoef saat itu memegang peran sebagai penyiar dan jurnalis di radio Hoso Kyoku milik Jepang yang berlokasi di Jakarta.

Hoso Kyoku dihentikan siarannya dua hari setelah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia dikumandangkan Presiden Sukarno pada 17 Agustus 1945. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan