Baca Koran radarkaur Online - Radar Kaur

Stunting Tahun 2024 Naik, Pemprov Bengkulu Siapkan Sentra Komando

Wakil Gubernur Bengkulu Mian melakukan rapat koordinasi bersama Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu Zamhari dalam pembukaan sentra komando, Kamis 24 Juli 2025. Sumber foto: koranradarkaur.id--

BENGKULU - Angka prevalensi stunting di Provinsi Bengkulu pada tahun 2024 tercatat mengalami kenaikan menjadi 20,2 persen, dibandingkan tahun sebelumnya yang berada di angka 19,8 persen.

Menanggapi hal ini, Pemerintah Provinsi Bengkulu langsung mengambil langkah  dengan mengintensifkan upaya penanggulangan stunting secara menyeluruh dengan Sentra Komando Penanggulangan di Kabupaten.

Wakil Gubernur Bengkulu, Mian, dalam rapat koordinasi bersama sejumlah pejabat Pemprov dan Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu, Zamhari, yang digelar di ruang kerjanya pada Kamis 24 Juli 2025, menegaskan bahwa pihaknya menargetkan angka stunting di Bengkulu dapat ditekan hingga ke angka satu digit selama masa kepemimpinan dirinya dan Gubernur Helmi Hasan.

“Kita punya keinginan, saya dan Pak Gubernur ingin menurunkan angka stunting hingga satu digit. Namun, ini tentu membutuhkan kerja sama dari semua pihak,” ujar Mian.

Komitmen ini, kata Mian, merupakan bagian dari program prioritas pasangan Helmi–Mian yang juga terintegrasi dengan program penanggulangan kemiskinan di Provinsi Bengkulu. 

"Mengusung slogan "Bantu Rakyat", kita berencana menyiapkan langkah konkret berupa pembentukan Sentra Komando Penanggulangan Kemiskinan dan Stunting di setiap kabupaten kota," ujar Mian.

Lebih lanjut, Mian menyampaikan saat ini pihaknya terus berupaya melalui kebijakan dan anggaran dalam menurunkan angka stunting provinsi Bengkulu.

BACA JUGA:Pemda Kaur Rapat Koordinasi Teknis Pengadaan Tanah Pembangunan Pelabuhan Perikanan Nusantara

“Mumpung sekarang masih dalam tahap pembahasan KUA-PPAS APBD Perubahan, kita sisipkan anggaran untuk pembangunan Sentra Komando Penanggulangan Kemiskinan dan Stunting di kabupaten. Nantinya akan mengerucut ke level provinsi,” terang Mian.

Ia menambahkan, sebagian besar kasus stunting di Bengkulu terjadi di tingkat kabupaten, sehingga perlu strategi penanganan yang terkoordinasi, terstruktur, dan berkelanjutan. 

"Kita lihat stunting hampir setiap kabupaten sehingga upaya ini penting agar hasil yang dicapai tidak hanya bersifat jangka pendek, tetapi juga berkelanjutan hingga akhir masa jabatan," kata Mian.

Selain itu, ia menegaskan program stunting harus selesai dibawa  lima bulan ke depan atau selama lima tahun masa kepemimpinan Helmi Hasan - Mian.

“Saya tahu betul permasalahan stunting ini merata di seluruh kabupaten. Keinginan kami, Provinsi Bengkulu bisa bebas dari stunting. Caranya bagaimana? Dalam lima bulan ke depan atau selama lima tahun masa kepemimpinan kami, masalah ini harus bisa diselesaikan. Tidak elok jika di akhir periode kami angka stunting masih di angka 20 persen,” tutupnya. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan