Koperasi Merah Putih Bisa Jadi Beban Berat Negara Bila Tak Tepat, Adakah Solusinya? Ini Jawabannya!

KORANRADARKAUR.ID – Pendirian Koperasi Merah Putih bisa saja menjadi beban berat negara ke depan. Bila dilakukan tak tepat sasaran karena harga yang sangat murah bisa berdampak pula nantinya dan akhirnya tak menguntungkan.

Memang tujuan membantu warga, tapi bila tak sesuai masukan, maka akan mengalami kerugian besar.

Koperasi Merah Putih bisa saja jadi target besar warga untuk memiliki barang yang diinginkan tanpa harus membayar sesuai keinginan.

Karena bisa jadi anggapan warga, pendirian koperasi harganya begitu murah meriah. Oleh sebab itu, dalam penjualannya tetap mengacu pada keuntungan.

BACA JUGA:7 Unit Usaha Koperasi Merah Putih yang Bisa Menggerakan Ekomomi Desa

Supaya Koperasi Merah Putih maju maka, ke depan dalam pengelolaannya dengan perhitungannya jelas dan tetap memikirkan keuntungan.

Apa lagi petugas koperasi kabarnya akan menerima gaji bulanan yang sangat menjanjikan. Kalau tak dikelola dengan benar bukannya menguntungkan tapi bisa buntung.

Koperasi Merah Putih didirikan merupakan sebagai tindak tanduk pemerintah untuk membantu warga dengan harga yang sangat berkualitas.

Oleh sebab itu, tetap memiliki aturan yang ketat. Jangan sampai warga beranggapan semua barang koperasi dijual murah meriah hingga membuat koperasi bangkrut.

Tentu saja Koperasi Merah Putih akan mengalami beban berat dan berhutang pada negera kalau tak tepat.

BACA JUGA:Koperasi Merah Putih, Program Strategis Pemerintah untuk Ketahanan Pangan dan Kesejahteraan Masyarakat

Apa bila tak menguntungkan atau mengalami kerugian akan menjadi hutang yang besar dan ke depan akan memberatkan negara. Karena itu, dalam pengelolaan harus tepat sasaran agar koperasi berjalan sesuai harapan.

Koperasi Merah Putih memang paling top menurut pemerintah sekarang. Walau belum melayani warga, besar harapan pemerintah pembentukan koperasi jelas sangat membantu dan meningkatkan perekonomian ke depan.

Buktikan saja nanti apakah koperasi bisa membuat perekonomian mengalami peningkatan atau tidak.