KUA Muara Nasal Siapkan Pembekalan Dai dan Daiyah Hadapi Tantangan Dakwah Modern
KUA Muara Nasal akan melakukan pembekalan Dai dan Daiyah, Minggu 22 Juni 2025. Sumber foto: REGA/RKa--
NASAL – Menghadapi tantangan moral dan spiritual yang semakin kompleks di era modern. Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Muara Nasal Kabupaten Kaur akan melaksanakan kegiatan pembekalan dai dan daiyah.
Kegiatan ini dijadwalkan berlangsung di Aula KUA Muara Nasal pada akhir bulan.
Fokusnya pada penguatan nilai-nilai agama di kalangan generasi muda.
Kepala KUA Muara Nasal Saugus Mariade Fusda, S.Th.I menyampaikan, pembekalan ini merupakan bagian dari strategi KUA dalam memperkuat peran dakwah di tengah masyarakat.
Khususnya dalam menjawab tantangan akidah, perubahan perilaku sosial, serta derasnya arus informasi digital yang kerap mempengaruhi pola pikir generasi muda saat ini.
BACA JUGA:Cegah Kenakalan Remaja dan Bullying, KUA Muara Nasal Bakal Gelar Penyuluhan
“Para dai dan daiyah merupakan ujung tombak dalam pembinaan umat. Karena itu, mereka perlu dibekali dengan pendekatan dakwah yang lebih adaptif, komunikatif, dan kontekstual sesuai perkembangan zaman,” ujar Saugus.
Dia menjelaskan, dalam pembekalan nanti peserta akan diberi pemahaman tentang metode dakwah yang tidak hanya mengandalkan ceramah konvensional. Tetapi juga pendekatan interaktif, dialogis, dan memanfaatkan media digital.
Menurutnya, hal ini penting karena generasi saat ini lebih responsif terhadap komunikasi yang bersifat langsung dan menyentuh realitas keseharian mereka.
BACA JUGA:Door to Door, KUA Muara Nasal Gelar Program Bimbingan Pra-Nikah dan Pembinaan Akhlak Pelajar
“Dai dan daiyah harus mampu menjadi agen perubahan yang bisa masuk ke ruang-ruang pemuda dengan cara yang santun, bijak, dan sesuai bahasa zaman. Tanpa itu, dakwah akan sulit diterima,” tambahnya.
Kegiatan ini juga akan menghadirkan sesi diskusi terbuka dengan tokoh agama, penyuluh agama non-PNS, serta perwakilan remaja masjid dari desa-desa di Kecamatan Muara Nasal.
Tujuannya untuk membangun sinergi lintas unsur dalam menghadirkan ketahanan moral dan akhlak generasi muda yang kuat.
Lebih lanjut, Saugus menyebut remaja masa kini tidak hanya menghadapi pengaruh eksternal. Tetapi juga tantangan internal seperti krisis identitas, rendahnya minat terhadap agama, dan mudahnya akses terhadap konten negatif di internet.