Pulau Baai Jadi Masalah Nasional, Taruhannya Martabat Daerah

Pelabuhan Pulau Baai yang sedang dilakukan pengerukan oleh Pihak Pelindo, Jumat, 09 Mei 2025. Sumber foto: koranradarkaur.id--

BENGKULU - Ketua Komisi III DPRD Provinsi Bengkulu, Juhaili, menegaskan bahwa persoalan pendangkalan Pelabuhan Pulau Baai kini sudah menjadi perhatian nasional dan tak bisa lagi ditangani dengan pendekatan biasa.

Sejak awal pihaknya sudah menaruh fokus serius terhadap permasalahan tersebut dengan langsung berkoordinasi bersama Pelindo, KSOP, Dinas Perhubungan Laut dan Pemprov Bengkulu.

“Dari awal memang solusi yang ditawarkan adalah penyedotan pasir. Namun, langkah awal yang dilakukan adalah pengerukan menggunakan alat berat, agar kapal-kapal kecil tetap bisa masuk. Tapi kita tahu sendiri, sedimen pasir yang terbawa ombak lebih cepat menumpuk dibanding pengerukan itu,” kata Juhaili.

BACA JUGA:Alur Pelabuhan Pulau Baai Tak Kunjung Normal, Wajar Pengerukan Tanpa Kapal Besar

Menurutnya, kapal penyedot dengan kapasitas besar yang dibutuhkan hingga kini belum tiba, karena kapal jenis itu jumlahnya sangat terbatas. Namun, Pelindo telah melakukan kontrak dan permohonan pengiriman kapal tersebut.

“Ini sebenarnya tinggal masalah waktu. Karena sudah menjadi perhatian Kementerian dan Pelindo pusat. Ini bukan lagi masalah di level provinsi, tapi sudah skala nasional,” ujarnya.

Lebih lanjut, Juhaili juga menyinggung alternatif sementara untuk distribusi barang dan penumpang ke Pulau Enggano, seperti pemanfaatan Pelabuhan Linau atau pelabuhan batubara.

BACA JUGA:Pelabuhan Pulau Baai Mandek, Warga Enggano Terisolasi dan Rugi Miliaran Rupiah

Namun, ia mengakui banyak kendala teknis, seperti kedalaman pelabuhan dan sistem sandar yang belum memenuhi syarat keselamatan.

“Kita harap, sistem birokrasi bisa dipangkas. Kalau ini sudah masuk status tanggap darurat, maka seharusnya ada gerakan cepat, jangan lagi bertele-tele. Anggaran sudah siap, tinggal eksekusi,” tegasnya.

Ia juga mengingatkan pentingnya empati dan kesabaran terhadap masyarakat Enggano yang terdampak langsung. 

“Ini bukan sekadar soal distribusi barang, tapi juga menyangkut ekonomi, keselamatan, dan martabat daerah kita. Kami mendorong semua stakeholder untuk bergerak masif,” tutupnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan