Baca Koran radarkaur Online - Radar Kaur

Soal Penanganan Stunting di Bengkulu, Kata Wagub Ini Yang Terpenting

Wakil Gubernur menyampaikan soal penanganan stunting usai audiensi dengan BKKBN Bengkulu, Rabu 5 Maret 2025-Sumber Foto: koranradarkaur.id-

BENGKULU - Wakil Gubernur Bengkulu, Ir.H Mian menegaskan, penanganan stunting di daerah merupakan tanggung jawab bersama. Karenanya dalam penanganan membutuhkan keterlibatan semua pihak. Ini agar percepatan penurunan prevalensi stunting sesuai dengan target nasional.

Mian mengungkapkan, salah satu penanganan stunting sebagai upaya penurunan prevalensi yang bisa dilakukan. Seperti bekerja sama dengan Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga atau Badan (Kemendukbangga) atau Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) melalui Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu.

“Sesuai arahan Gubernur Bengkulu. Dalam penanganan stunting ini harus kita gaspol, kita tancap gas. Perwakilan BKKBN Bengkulu sebagai perpanjangan tangan Pemerintah Pusat dalam koordinasi program penanganan stunting tidak bisa bekerja sendiri. Karena itu, kita harus berkolaborasi dengan pemerintah kota dan kabupaten,” ujar Mian, Rabu 5 Maret 2025.

Ia menambahka, bahwa validasi data yang akurat adalah yang sangat penting karena diperlukan agar program ini tepat sasaran. Oleh karena itu, dalam dua pekan ke depan, pemerintah akan mempercepat proses pendataan.

"Data yang dikumpulkan mencakup Keluarga Berisiko Stunting (KRS), anak usia dini yang belum bersekolah di PAUD, balita di bawah dua tahun (Baduta), serta ibu hamil dan menyusui," jelas Wagub. 

BACA JUGA:9.534 KSR, Ini Program BKKBN Untuk Penanganan Stunting

BACA JUGA:Untuk Zero Stunting, Pusyandu di Desa Tanjung Besar Rutin Dilaksanakan, Ini Penjelasan Kades

Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu Zamhari, SH, MH menegaskan komitmen dalam menangani stunting melalui Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting). Program ini merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden dalam menyelesaikan isu strategis Nasional. Termasuk perbaikan gizi dan pengentasan kemiskinan.

“Genting adalah salah satu strategi untuk melibatkan berbagai elemen masyarakat dalam membantu anak-anak yang berisiko terkena stunting,” jelas Zamhari.

Menurutnya, langkah pertama yang harus dilakukan adalah memastikan data yang akurat agar dapat menentukan pembiayaan, sumber dana, dan sasaran program, seperti ibu hamil, ibu menyusui, serta anak di bawah dua tahun. 

“Target kami adalah 10.350 KRS yang tersebar di sepuluh kabupaten/kota,” ujar dia. 

Imbuhnya, kolaborasi dan dukungan masyarakat juga sangat penting dalam penanganan stunting. Berhasil ditanganinya stunting dibutuhkan agar Indonesia memiliki generasi penerus yang sehat, tangguh dan kompetitif di masa depan. *

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan