BAHAYA! Ternak di Kaur Mulai Terserang Penyakit, Simak Jumlah Ternak yang Mati
Petugas Dispertan Kaur melakukan peninjauan dan pengobatan ternak di Kaur mulai terserang. -Sumber foto: IST/RKa-
BINTUHAN – Kabar terbaru bagi petani ternak di Kabupaten Kaur yang harus diketahui. Sebab kini ternak di Kaur mulai terserang penyakit.
Oleh sebab itulah petani ternak jangan sampai melepas liarkan hewan peliharaannya secara sembarangan lagi.
Dikhawatirkan, jika hewannya terserang penyakit tidak bisa diketahui dengan cepat.
Bahkan kini Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Kaur telah menerima laporan dsudah ada ternak warga yang mati mendadak.
Dengan laporan tersebut Dispertan melakukan peninjauan dengan turun ke lapangan.
Dari hasil peninjauan ternak petani mati karena terserang penyakit Septicaemia Epizootica (SE) atau ngorok.
BACA JUGA:Jarang Diketahui, Ternyata Kulit Sapi Baik untuk Kesehatan, Ini 7 Manfaatnya
“Ternak yang mati akibat penyakit ngorok, baik itu jenis kerbau maupun sapi. Kini jumlahnya mencapai 10 ekor, kesimpulan ini kami dapat dari gejala klinis pada hewan terkena penyakit itu,” kata Kepala Dinas Pertanian Kastilon, S.Sos, Kamis 10 Oktober 2024.
Dikatakanya, kasus hewan ternak yang mati mendadak akibat penyakit ngorok terdapat di Kecamatan Semidang Gumay dan Kaur Selatan.
Sedangkan kecamatan lainnya hingga saat ini masih aman dari penyakit tersebut.
BACA JUGA:Kewalahan Tangani Penyakit Jembrana dan PMK di Kaur, Ini Sebabnya
Walaupun begitu, petani hewan ternak tetap waspada dengan memperhatikan kebersihan kandang dan tidak melepas liarkan ternak.
Karena penyakit ngorok menyebar lebih cepat dibanding Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
“Penyakit ngorok ini peyebarannya cepat. Bahkan lebih cepat dari PMK yang sempat membuat petani rugi beberapa waktu lalu,” ujarnya.