Harus Diantisipasi! Ini Resiko Menanam Kelapa Sawit di Rawa

Reporter: Hery Kurniawan |

Editor: Dedi Julizar |

Rabu , 18 Sep 2024 - 09:38

Ada sejumlah resiko menanam kelapa sawit di rawa yang harus diantisipasi petani.-Sumber foto: Koranradarkaur.id-

KORANRADARKAUR - Berikut ini sejumlah resiko menanam kelapa sawit di rawa.

Dengan lahan yang kian menyempit, sejumlah petani menanam kelapa sawit di rawa.

Menanam kelapa sawit di rawa dengan tekstur tanah yang basah tentu dibayangi sejumlah resiko.

Di antara sejumlah resiko dari menanam sawit di rawa adalah potensi pohon tanaman lebih mudah tumbang.

Ahli pertanian Bengkulu, Prof Zainal Muktamar, mengatakan, meskipun perkebunan kelapa sawit bisa menjadi sumber pendapatan bagi banyak petani.

Namun mereka juga harus mengantisipasi risiko jika harus menanam sawit di lahan rawa.

Menurutnya, lahan rawa ini memiliki kondisi tanah yang berbeda dari lahan biasa.

Tanah rawa ini lembab karena kandungan air yang tinggi.

Hal ini dapat menyebabkan akar kelapa sawit kesulitan menyerap nutrisi yang pada gilirannya dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman.

"Petani kelapa sawit perlu mengetahui risiko ini. Kelembaban yang tinggi dan nutrisi yang kurang tersedia di tanah rawa.

Ini dapat memperlambat pertumbuhan tanaman dan mengurangi hasil panen," kata Zainal mengutip elaeis.co, Selasa 17 September 2024.

Selain itu, lahan rawa juga rentan terhadap peningkatan kadar garam yang dapat merusak akar kelapa sawit dan menghambat proses fotosintesis.

harus diantisipasi! ini resiko menanam kelapa sawit di rawa                            koranradarkaur - berikut ini sejumlah resiko menanam kelapa sawit di rawa.
dengan lahan yang kian menyempit, sejumlah petani menanam kelapa sawit di rawa. 
menanam kelapa sawit di rawa dengan tekstur tanah yang basah tentu dibayangi sejumlah resiko. 
di antara sejumlah resiko dari menanam sawit di rawa adalah potensi pohon tanaman lebih mudah tumbang.
baca juga:berapa luas ideal kebun sawit? skala perorangan dan perusahaan
baca juga:percaya atau tidak? ini 4 mitos kelapa sawit di indonesia
ahli pertanian bengkulu, prof zainal muktamar, mengatakan, meskipun perkebunan kelapa sawit bisa menjadi sumber pendapatan bagi banyak petani.
namun mereka juga harus mengantisipasi risiko jika harus menanam sawit di lahan rawa.
menurutnya, lahan rawa ini memiliki kondisi tanah yang berbeda dari lahan biasa. 
tanah rawa ini lembab karena kandungan air yang tinggi. 
hal ini dapat menyebabkan akar kelapa sawit kesulitan menyerap nutrisi yang pada gilirannya dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman.
"petani kelapa sawit perlu mengetahui risiko ini. kelembaban yang tinggi dan nutrisi yang kurang tersedia di tanah rawa. 
ini dapat memperlambat pertumbuhan tanaman dan mengurangi hasil panen," kata zainal mengutip elaeis.co, selasa 17 september 2024.
selain itu, lahan rawa juga rentan terhadap peningkatan kadar garam yang dapat merusak akar kelapa sawit dan menghambat proses fotosintesis. 
"ini harus dipertimbangkan petani saat menanam kelapa sawit di lahan rawa," tuturnya.
petani kelapa sawit di lahan rawa juga dihadapkan pada tantangan manajemen air. 
mereka harus menggunakan sistem drainase yang baik untuk menghindari genangan air yang berlebihan.
baca juga:mau sawit tumbuh subur di lahan gambut? simak tips pengelolaannya
baca juga:ingin sukses berkebun, berikut ini tips agar panen sawit melimpah
"genangan air bikin akar kelapa sawit membusuk. sehingga meningkatkan potensi terserang hama dan penyakit," jelasnya.
zainal menekankan pentingnya pendekatan yang tepat dalam manajemen lahan rawa. 
ia menjelaskan, petani kelapa harus menganalisis tentang kondisi tanah. 
juga mempertimbangkan solusi seperti pengolahan tanah dan lainnya.
"pemilihan varietas kelapa sawit juga penting.
jangan asal pilih, harus sesuai dengan kondisi lahan tanam.
juga penggunaan pupuk juga harus tepat," tutupnya.
penanganan 
seperti halnya saat melakukan penanaman kelapa sawit di lahan gambut. 
penanaman kelaoa sawit di rawa juga memerlukan persiapan yang khusus. 
tentu ini agar tanaman tumbuh dan menghasilkan panen yang sesuai harapan. 
pembenahan lahan
memperhatikan ketebalan lumpur di rawa menjadi salah satu hal yang penting saat melakukan pembenahan fisik. 
kemudian ada beberapa hal yang harus dipahami saat memperhatikan ketebalan lumpur, yakni:
kelapa sawit paling pas ketika ditanam pada gambut dengan ketebalan kurang dari 50 cm. 
baca juga:pelepah pendek vs pelepah panjang, simak perbedaan 2 jenis bibit kelapa sawit ini
baca juga:adakah faktor dan upaya meningkatkan produksi kelapa sawit, simak di sini
karena dengan begitu membuat lahan tersebut tidak membutuhkan perlakuan fisik apapun. 
namun, ketika ketebalannya lebih dari 50 cm.
maka harus dipadatkan dulu, agar bisa menahan beban pada batang kelapa sawit. 
tujuannya agar tanaman tidak condong atau miring. 
untuk pemadatan tanah bisa menggunakan alat pemadat tanah. 
upaya lain agar tanaman tidak miring atau condong ke depan.
yakni memberikan mineral pada lubang tanam kelapa sawit. 
manajemen air
pengelolaan pada air rawa penting untuk mencegah tanaman kebanjiran ataupun kehabisan air. 
selain itu, manajemen air dimaksudkan untuk menjaga kelembapan. 
sebab, di musim tertentu kondisi air di lahan gambut sangat rawan. 
oleh karena lumpur memiliki kapilaritas yang besar, tanahnya bisa cepat kering karena air tidak mudah naik ke permukaan. 
pemupukan
teknik pemupukan sangat diperlukan karena gambut adalah tanah yang tidak memiliki unsur hara. 
pemupukan harus dilakukan dengan pupuk yang mengandung makro dan mikro yang tepat dan sesuai. ***

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Radar Kaur, Minggu 29 September 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan