Fatmawati dan Mohammad Hatta, Dua Pahlawan Nasional Proklamasi Asal Sumatera
Pahlawan Nasional Proklamasi asal Sumatera-Sumber foto: Koranradarkaur.id-
Sementara kakeknya, Syaikh Abdurrahman, dikenal sebagai ulama terkemuka di Surau Batuhampar, berjarak kurang lebih 9 kilometer dari Payakumbuh. Hatta akrab menyebut kakeknya dengan panggilan Ayah Gaek.
Namun, ketika Hatta baru berusia delapan bulan, sang ayah wafat. Sejak kecil, Hatta tumbuh bersama kakak perempuannya, Rafi’ah, yang lebih tua sekitar dua tahun.
Sementara itu, Mohammad Hatta tercatat sebagai salah satu tokoh proklamator. Bersama Soekarno, Hatta menandatangani teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 di Jalan Pegangsaan Timur No. 56, Jakarta.
Ia kemudian diangkat sebagai Wakil Presiden pertama Republik Indonesia, mendampingi Soekarno dalam memimpin bangsa yang baru merdeka.
Kedua tokoh asal Sumatera ini menjadi simbol bahwa perjuangan kemerdekaan Indonesia lahir dari berbagai daerah dan latar belakang.
Fatmawati dengan dedikasinya sebagai ibu bangsa, serta Mohammad Hatta dengan gagasan besar dan kepemimpinannya, sama-sama memberikan warisan yang hingga kini menjadi kebanggaan rakyat Indonesia.
Momentum peringatan kemerdekaan ke-80 tahun ini kembali menjadi ajang mengenang jasa mereka. Semangat persatuan, pengorbanan, dan cinta tanah air yang diwariskan Fatmawati dan Hatta diharapkan terus menginspirasi generasi muda dalam menjaga keutuhan bangsa.
Sehingga ke depannya bisa menjadi generasi yang berpikir maju, baik secara keilmuan maupun sipat patriot kepada bangsa dan negara. Perlu diketahui, bahwa Bangsa Indonesia Merdeka bukan pemberian dari penjajah.
Tapi didapat dari perjuangan yang penuh pengorbanan, darah dan air mata. Banyak pristiwa berdarah dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan Bangsa Indonesia.*