Kembali Buat Kehebohan, Abu Nawas Sebut Ulama Sosok yang Bodoh! Ternyata Endingnya Tak Terduga!

kembali buat kehebohan, abu nawas sebut ulama sosok yang bodoh! ternyata endingnya tak terduga! koranradarkaur.id – lagi dan lagi abu nawas kembali membuat kehebohan karena mengatakan kalau ulama itu bodoh, tapi endingnya di luar dugaan loh. yuk simak kisahnya di sini! abu nawas, seorang tokoh legendaris dalam sejarah sastra dan budaya islam, telah menjadi simbol kecerdasan dan kelucuan dalam banyak cerita rakyat di dunia arab.  abu nawas dikenal sebagai seorang penyair, filsuf, dan sosok yang sangat cerdas, dengan kemampuan luar biasa dalam berargumentasi dan bermain kata.  dalam banyak kisah, abu nawas sering kali digambarkan sebagai sosok yang berani dan cerdik, mampu mengatasi berbagai masalah dengan cara yang tidak terduga. salah satu ciri khas dari abu nawas adalah kecerdasannya dalam menggunakan humor dan permainan kata.  baca juga:dihormati warga gara-gara abu nawas jadi pawang hujan dadakan, kok bisa? ia sering kali menghadapi tantangan dan situasi sulit dengan cara yang tidak biasa, menjadikannya seorang jenius dalam berkomunikasi.  dengan kecerdasan verbal yang tinggi, ia dapat mengubah situasi yang tampaknya buruk menjadi momen yang lucu dan penuh makna. salah satu kisah terkenal dari abu nawas adalah saat abu nawas mengatakan bahwa ulama itu bodoh. dikutip dari muslim.okezone.com, suatu ketika abu nawas melakukan kesalahan besar. kesalahannya terletak pada kebiasaannya yang sering pergi ke berbagai tempat dan meneriakkan khotbah yang sama. dalam setiap khotbahnya, abu nawas selalu menyebut para ulama, yaitu ahli ilmu, sebagai orang-orang bodoh.  tentu saja, pernyataan ini dianggap mengganggu ketertiban umum karena telah menghina para ulama. akibat tindakan abu nawas, para ulama sepakat untuk melaporkannya kepada raja dan meminta agar dia diadili. baca juga:demi carikan putrinya jodoh, abu jahal pakai cara abu nawas! endingnya kocak banget! pengadilan pun digelar dengan abu nawas sebagai terdakwa. di ruang sidang, beberapa ulama dari kota baghdad berkumpul untuk menuntut hukuman bagi abu nawas. "hai abu nawas, apakah benar kamu mengatakan bahwa para ahli ilmu adalah orang bodoh?" tanya raja. "benar, yang mulia," jawab abu nawas singkat. "apa alasanmu melakukan hal itu?" tanya raja lagi. "sebelum menjawab, izinkan saya meminta beberapa kertas dan pena untuk dibagikan kepada semua ahli ilmu di sini," pinta abu nawas. setelah semua ulama menerima kertas dan pena, abu nawas melanjutkan,  "saya meminta kalian untuk menulis jawaban atas pertanyaan yang akan saya ajukan." baca juga:lucu banget, abu nawas bingung bedakan kurma yang bagus dan jelek! cek cerita serunya di sini! "pertanyaannya adalah: apa itu roti?" tanya abu nawas. mendengar pertanyaan yang dianggap sepele itu, salah satu ulama bertanya, "apa maksud pertanyaan ini, wahai abu nawas? ini tidak ada hubungannya dengan kasusmu." abu nawas menjawab, "silakan jawab saja, nanti kalian akan mengerti." setelah semua ulama menuliskan jawaban mereka, kertas-kertas itu dikumpulkan untuk dibaca oleh raja. raja membaca satu per satu jawaban yang diberikan. ulama pertama menyatakan bahwa roti adalah makanan. ulama kedua menyebut roti sebagai karunia dari tuhan. ulama ketiga menjelaskan bahwa roti adalah terigu yang sudah dimasak, sementara ulama keempat menyebutnya sebagai makanan bergizi. baca juga:beri hadiah sampah, abu nawas kerjai pejabat mata duitan! endingnya kocak banget intinya, setiap ulama memberikan jawaban yang berbeda, tergantung pada pemahaman mereka tentang roti. setelah membaca semua jawaban, abu nawas berkata kepada raja dan semua ulama di ruang sidang, "kalian semua adalah ahli ilmu, tetapi tidak ada satu pun dari kalian yang memiliki jawaban yang sama tentang roti. wahai raja, jika mereka tidak bisa sepakat tentang sesuatu yang sederhana seperti roti, apakah mereka berhak menilai khotbahku benar atau salah?" "inilah maksudku ketika mengatakan bahwa mereka adalah orang-orang bodoh. dapatkah yang mulia mempercayakan keputusan kepada orang-orang seperti ini?" "apakah tidak lucu jika mereka tidak sepakat tentang sesuatu yang mereka konsumsi setiap hari, tetapi bisa dengan mudah sepakat menilai khotbahku sebagai salah?" ungkap abu nawas. mendengar penjelasan tersebut, raja justru terkesan dengan cara berpikir abu nawas dan memutuskan untuk membebaskannya dari tuntutan. 

Tag

• # permainan kata
• # kecerdasan verbal
• # kehebohan
• # kisah abu nawas
• # abu nawas
• # ulama

Share

• 
• 
• 
• 
•