Tim Ekspedisi Patriot UGM Teliti Eks Transimigrasi, Sawitri: Kondisi Memprihatinkan
Plt Asisten I Pemda Kaur Dr. Nasrul Rahman, S,Hut, M.Si saat menerima cindera mata dari Ketua Tim Ekspedisi Patriot UGM, Selasa 25 November 2025. Sumber foto : UJANG/RKa --
BINTUHAN- Saat ini Tim Ekspedisi Patriot Universitas Gajah Mada (UGM) telah rampung melakukan penelitian di beberapa lokasi eks transimigrasi Kabupaten Kaur.
Tim ini kajian serta analisis mendalam terkait kondisi eksisting serta potensi komoditas unggulan spesifik di kawasan eks transmigrasi yang ada di Kecamatan Muara Sahung, Maje dan beberepa titik lainnya. Untuk memastikan apa yang telah dikaji dan dianalisa sudah maksimal.
Tim Ekspedisi Patriota UGM yang diketuai Ir. Sawitri, S.Hut, M.Sc, Ph.D melaksanakan Focus Group Discussion (FGD) dengan mengudang tokoh masyarakat, tokoh pemuda, beberapa kepala OPD, camat, Kades dan kelompok tani. Kegiatan bertempat di aula salah satu hotel yang ada di Kecamatan Kaur Selatan, Selasa 25 November 2025. Kegiatan FDG ini dibuka Plt Asisten I Dr. Nasrul Rahman, S,Hut, M.Si.
“Kegiatan ini sangat bagus, kami (Pemda) mendukung penelitian yang dilakukan. Karena dengan adanya penelitian secara akademik akan diketahui potensi yang bagus dikebangkan di wilayah eks transmingrasi yang ada di Kabupaten Kaur,” kata Asisten I dalam arahnnya.
Dikatakannya, dalam analisis eksisting dilakukan oleh dua universitas (UGM dan Undip). Kecamatan Muara Sahung diteliti tim UGM dan wilayah Kecamatan Maje diteliti oleh tim Universitas Diponegoro. Tentu Atas nama Pemda Kaur menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Tim Ekspedisi Patriot UGM yang telah melaksanakan kajian dan analisis mendalam terkait kondisi eksisting serta potensi komoditas unggulan spesifik di kawasan eks Transmigrasi Muara Sahung. Upaya ini merupakan bentuk kontribusi akademik yang sangat strategis dalam mendukung arah pembangunan daerah, khususnya penguatan sektor transmigrasi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Lanjutnya, FGD memiliki tiga tujuan utama yang sangat penting, pertama, untuk memaparkan hasil analisis dan temuan lapangan yang telah disusun oleh tim UGM. Kedua, melakukan validasi bersama melalui masukan, klarifikasi, serta pengalaman nyata dari para pemangku kepentingan lokal, baik pemerintah kecamatan, pemerintah desa, maupun kelompok tani. Ketiga, untuk merumuskan kesepakatan bersama sebagai dasar penyusunan strategi pengembangan komoditas unggulan di wilayah transmigrasi Muara Sahung.
Ditambahknnya, proses validasi dan penyusunan strategi seperti ini merupakan tahapan krusial. Agar suatu rencana pembangunan benar-benar grounded, maka ia harus lahir dari kombinasi antara analisis ilmiah dan pengalaman empiris masyarakat di lapangan. Karena itu, mengajak seluruh peserta untuk memberikan masukan secara terbuka, objektif dan konstruktif. Kawasan transmigrasi Muara Sahung dan wilayah sekitarnya memiliki potensi sumber daya alam yang besar. Namun potensi saja tidak cukup, dibutuhkan arah pengembangan yang jelas, berbasis data, serta melibatkan seluruh pemangku kepentingan. Dengan adanya proses FGD ini, nantinya akan lahir satu dokumen yang bukan hanya memuat daftar potensi, tetapi juga mencerminkan komitmen bersama dalam mengelola, memanfaatkan, dan mengembangkan potensi tersebut secara berkelanjutan. Pemda Kaur berkomitmen penuh untuk mendukung setiap langkah strategis dalam memajukan kawasan transmigrasi, baik melalui penyediaan infrastruktur dasar, peningkatan kapasitas kelompok tani, penguatan kelembagaan desa, maupun lainnya. Kerja kolaboratif antara Pemda, akademisi dan masyarakat adalah kunci untuk mempercepat transformasi pembangunan di wilayah transmigrasi.
“Hasil kajian yang telah divalidasi, dapat menjadi salah satu landasan penting bagi penyusunan perencanaan pembangunan daerah. Nantinya setiap kebijakan, program dan intervensi yang kita lakukan dapat lebih tepat sasaran dan memberikan dampak nyata bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Kaur,” tutupnya.
Ketua Tim Ekspedisi Patriota UGM Ir. Sawitri, S.Hut, M.Sc, Ph.D menyampaikan, hasil FDG ini nanti akan menjadi catatan penting pihaknya. Semua data yang didapat akan disampaikan ke Kementerian Transimigrasi dan kementerian lain. Semua data ini tidak ada yang ditutup – tutupi, semua disampaikan dengan kondisi yang ada di lapangan. Mulai dari kesulitan masyarakat eks transimigrasi, serta kondisi ekonomi mereka.
“Kondisi di eks transimigrasi memang banyak memprihatinkan. Mulai dari kondisi jalan, kondisi air bersih dan prihal menyangkat kehidupan mereka. Ini menjadi catatan penting kami. Data yang jelas dan akurat didapat akan disampaikan ke Kementerian Transimigrasi hingga Pertanian. Supaya akan ada upaya program pembenahan ke depan,” tuturnya.