Ribuan Pengurus Masjid dan Guru Ngaji di Kaur Kembali Dibekali
Para pengurus masjid masjid dan guru ngaji serta MUI kecamatan dan desa yang ada di Kecamatan Kaur Selatan mengikuti kegiatan pembinaan, Senin 10 November 2025. Sumber foto : UJANG/RKa--
BINTUHAN - Demi memakmurkan masjid serta untuk menambah wawasan bagi pengurus masjid, guru ngaji dan pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Kaur tingkat kecamatan dan desa. Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Pemda Kaur, melakukan pembekalan.
Sekitar 1.000 pengurus masjid, guru ngaji dan pengurus MUI mengikuti kegiatan. Kegiatan digelar selama 4 hari dengan lokasi yang berbeda. Untuk hari pertama, Senin 10 November 2025 dilaksanakan di Masjid Agung Al-Kahfi Bintuhan dengan jumlah peserta 150 orang.
“Kegiatan untuk memberikan pemahaman, baik itu kewajiban pengurus masjid mulai dari imam, bilal, guru ngaji serta MUI tingkat desa dan kecamatan untuk senantiasa memakmurkan masjid,” terang Kabag Kesra Rendra Agung, SSTP, MPSSp, Senin 10 November 2025.
Kegiatan pembinaan pengurus masjid, guru ngaji dan MUI di Kabupaten Kaur akan dilakukan di empat titik yang berbeda. Hari pertama Senin 10 November 2025 dilaksanakan di Masjid Agung Al-Kahfi Bintuhan, hari kedua Selasa 11 November 2025 bertempat di Masjid Baiturrahman Desa Pulau Panggung Kecamatan Luas.
BACA JUGA:KUA Dorong Pengurus Masjid Hidupkan TPQ dan Ruang Edukasi Anak di Masjid
Selanjutnya hari ketiga Rabu 12 November 2025 bertempat di Masjid Abdul Malik Desa Suka Merindu Kecamatan Semidang Gumai dan hari keempat atau Kamis 13 November 2025 kembali di Masjid Al-Kahfi Bintuhan Kecamatan Kaur Selatan.
Kegiatan yang ada untuk memberikan pengetahuan yang lebih, baik itu dalam beribadah dan mengajak masyarakat untuk memakmurkan masjid, maupun tata cara atau hal-hal yang penting. Seperti mengurus jenazah, mulai dari memandikan, mengkafani dan yang lainnya sesuai ajaran Islam.
Dan tentu untuk memakmurkan masjid serta menjalankan salat lima waktu di masjid. Jangan sampai ada masjid sudah masuk waktu salat malah belum ada tanda-tanda untuk mengerjakan salat di masjid seperti mengumandangkan azan dan lainnya.
“Kegiatan ini untuk memberi wawasan lebih ke pengurus masjid dan guru ngaji serta MUI. Ini penting karena dengan kurangnya pemahaman, sehingga pengurus masjid akan teledor dan bisa membuat hal-hal yang tidak diinginkan seperti jadi pembicaraan di kalangan masyarakat dan lainnya,” demikian Rendra.