Keluarga Jadi Kunci Pemulihan ODGJ, Dinkes Bengkulu Selatan Gelar Sosialisasi Khusus
Tim Kerja Kesehatan Jiwa Dinkes Kabupaten BS menggelar kegiatan sosialisasi, dan edukasi karena keluarga jadi kunci pemulihan ODGJ-Sumber Foto: ROHIDI/RKa-
BENGKULU SELATAN (BS) - Dalam upaya meningkatkan perhatian terhadap kesehatan mental masyarakat. Tim Kerja Kesehatan Jiwa Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten BS menggelar kegiatan sosialisasi, dan edukasi bagi keluarga Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) berat. Hal ini mengingat keluarga jadi kunci pemulihan ODGJ.
Kegiatan ini menjadi salah satu langkah penting dalam memperkuat peran keluarga sebagai pendukung utama proses pemulihan dan rehabilitasi pasien ODGJ.
Sosialisasi tersebut bertujuan memberikan pemahaman dan keterampilan kepada keluarga agar mereka mampu berperan aktif dalam perawatan anggota keluarganya yang mengalami gangguan jiwa.
BACA JUGA:Satu Keluarga Jadi Korban ODGJ, Bupati Bengkulu Selatan Bentuk Tim Khusus
BACA JUGA:Dinsos Bengkulu Selatan Siapkan Operasi Penanganan ODGJ, Simak Pihak yang Dilibatkan!
Melalui kegiatan ini, keluarga didorong untuk memberikan dukungan secara emosional, informatif, maupun praktis, sekaligus membantu mengikis stigma negatif terhadap ODGJ di masyarakat.
Kadis Kesehatan BS Didi Ruslan, S.KM, M.Si menjelaskan, keluarga memiliki peranan vital dalam proses penyembuhan dan kemandirian penderita gangguan jiwa.
Ia menekankan pentingnya dukungan menyeluruh dari keluarga dalam kehidupan sehari-hari pasien.
BACA JUGA:Rentan Terabaikan, ODGJ Bisa Dapat Santunan Kesehatan dari BAZNAS Kaur
“Peran keluarga meliputi dukungan emosional, pengawasan pengobatan, perawatan diri, serta menyediakan kegiatan produktif yang membantu pemulihan. Keterlibatan keluarga dapat membuat ODGJ lebih mandiri dan kembali produktif,” ujar Didi.
Ia juga menambahkan, selain memberikan perawatan, keluarga diharapkan mampu menjadi agen perubahan dengan ikut menyebarkan pemahaman yang benar tentang kesehatan mental.
Dengan begitu, stigma dan diskriminasi terhadap ODGJ dapat dikurangi secara bertahap.
“Pemahaman yang baik dari keluarga sangat membantu dalam penerimaan kondisi pasien dan mempercepat proses penyembuhan. Keluarga juga bisa menjadi promotor kesehatan di lingkungannya,” tambah Didi.