NASAL – Linmas Desa Tebing Rambutan, Kecamatan Nasal, patut dijadikan contoh bagi desa-desa lain dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Peran mereka tidak hanya terbatas pada pengamanan acara-acara tertentu, seperti pertunjukan organ tunggal atau kegiatan desa lainnya, tetapi juga aktif melakukan patroli rutin untuk mencegah perilaku negatif di kalangan remaja.
Senin, 10 November 2025, sekira pukul 16.00 WIB, Linmas Desa Tebing Rambutan melaksanakan patroli di kawasan Jembatan Manulla. Patroli ini dilakukan untuk menekan dan mencegah terjadinya perilaku yang meresahkan masyarakat, seperti balap liar, konsumsi minuman beralkohol, serta penyalahgunaan obat-obatan terlarang. Selain itu, patroli ini juga diharapkan dapat memberikan rasa aman kepada warga yang melintas maupun bermukim di sekitar jembatan.
Kepala Desa Tebing Rambutan, Hartono, melalui Sekretaris Desa, Janidi Tresno, menjelaskan bahwa patroli Linmas mulai dilakukan secara aktif beberapa bulan terakhir. Lokasi yang menjadi fokus patroli antara lain Jembatan Manulla dan Pantai Manulla. Kedua lokasi ini dipilih karena memiliki potensi masalah yang berbeda. Jembatan Manulla kerap dijadikan tempat aksi ugal-ugalan, seperti balap liar, sedangkan Pantai Manulla, sebagai area wisata, berpotensi menjadi tempat interaksi pasangan bukan muhrim.
“Kini setiap hari, Linmas kami melakukan tugasnya patroli. Patroli ini dilakukan sebagai langkah preventif untuk membantu pihak kepolisian dalam memberantas dan mencegah penyakit masyarakat (Pekat),” ujarnya.
BACA JUGA:Patroli Skala Besar TNI-Polri, Jaga Keamanan Libur dan Pasca Demonstrasi
Janidi menambahkan, keberadaan Linmas di lapangan sangat penting, terutama dalam mencegah kenakalan remaja dan potensi aksi negatif yang dapat meresahkan masyarakat. Diakuinya, sejak Linmas rutin melakukan patroli aksi ugal-ugalan di Jembatan Manulla sudah berkurang.
Janidi mengaku, dalam patroli Linmas mereka melakukan pendekatan kepada masyarakat. Mereka mengimbau warga untuk tidak melakukan aksi ugal-ugalan, termasuk balap liar dan penggunaan obat-obatan terlarang, serta mengedukasi remaja tentang dampak negatif dari perilaku tersebut.
“Betul, untuk patroli, Linmas kami menerapkan metode perspektif. Dengan cara ini, mereka tidak hanya memantau lokasi secara fisik, tetapi juga memahami situasi sosial masyarakat, sehingga patroli lebih efektif dalam mencegah perilaku negatif dan menjaga ketertiban," tutup dia.