MAJE – Aktivitas ekonomi masyarakat Desa Tanjung Aur Kecamatan Maje Kabupaten Kaur nyaris lumpuh total akibat musim hujan dalam beberapa minggu terakhir, Kamis 9 Oktober 2025.
Kondisi ini diperparah karena jalan desa berubah menjadi lumpur tebal dan licin. Hal ini menyebabkan warga tidak dapat mengangkut hasil pertanian ke pusat kota (Bintuhan ,red) maupun menjalankan aktivitas ekonomi harian.
Desa Tanjung Aur yang berjarak sekitar 15 kilometer dari pusat pemerintahan Kabupaten Kaur kini terisolasi. Jalan yang sudah berumur lebih dari dua dekade tersebut tidak lagi mampu dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat.
Saat hujan turun, kendaraan warga sering terjebak di tengah jalan berlumpur sehingga masyarakat lebih memilih tidak keluar rumah.
Akibatnya, perdagangan hasil bumi seperti, kopi, sayur mayur hingga dan cabe kriting terhenti.
Masyarakat yang mayoritas berprofesi sebagai petani dan pekebun kini menghadapi kesulitan besar. Hasil panen tidak bisa dibawa ke pasar kecamatan maupun kota untuk dijual, sementara kebutuhan pokok yang biasanya didatangkan dari luar desa juga sulit masuk. Hal ini menimbulkan efek domino terhadap perekonomian warga.
Beberapa pelaku usaha kecil seperti pedagang sembako, penjual bahan bakar, dan pengrajin lokal ikut terdampak karena distribusi barang terhenti.
Kepala Desa Tanjung Aur, Supriyadi menjelaskan, kondisi ini sudah berlangsung lama dan semakin parah setiap musim hujan tiba. Dia mengatakan pihak desa telah beberapa kali mengajukan permohonan pembangunan jalan kepada pemerintah kabupaten dan instansi terkait, seperti Dinas Pekerjaan Umum,TNI Angkatan Laut, hingga TNI Angkatan Darat termasuk ke Bupati Kabupaten Kaur langsung. Namun hingga kini, usulan tersebut belum terealisasi.
“Sudah lebih dari dua dekade jalan desa kami tidak diperbaiki. Setiap musim hujan, warga benar-benar kesulitan. Hasil panen tidak bisa dijual, ekonomi lumpuh total. Kami berharap ada perhatian serius agar pembangunan jalan ini bisa segera dilakukan,” ujar Supriyadi.
Selain berdampak pada perekonomian, kondisi jalan yang rusak juga mengganggu pelayanan pemerintahan dan kegiatan sosial masyarakat.
Banyak warga yang tidak bisa ke sekolah atau ke puskesmas karena jalan licin dan berbahaya. Masyarakat berharap pemerintah segera turun tangan agar aktivitas ekonomi Desa Tanjung Aur dapat kembali berjalan normal dan kehidupan warga tidak terus terhenti akibat buruknya infrastruktur jalan.
"Boleh di cek langsung, bagaimana kondisi kami di wilayah perbukitan ini. Semua aktivitas berhenti saat turun hujan. Karena jalan tidak bisa digunakan, kalaupun dipaksakan maka kendaraan akan terjebak lumpur," terangnya.