PT AEP Sosialisasikan Pertanian Ramah Lingkungan di Desa Gajah Gram

PT AEP Sosialisasikan Pertanian Ramah Lingkungan di Desa Gajah Gram

Selasa 22 Apr 2025 - 20:17 WIB
Reporter : Saprian utama
Editor : Dedi Julizar

BENGKULU - PT Anglo Eastern Plantations (AEP) Management Indonesia (MI) melakukan agenda kunjungan resmi.

Perusahaan ini memperkenalkan dan mensosialisasikan program pendampingan kepada kelompok Perhutanan Sosial (PS) yang mengelola Hutan Desa Gajah Gram Giri Nanto, Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu pada 22 April 2025. 

Kegiatan ini mencakup pelatihan budidaya kopi serta pembuatan pupuk kompos, sebagai bagian dari komitmen perusahaan dalam menjaga kelestarian hutan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Tujuannya untuk mewujudkan pertanian ramah lingkungan, tanpa mengurangi penghasilan masyarakat.

Hadir juga dalam kesempatan tersebut CEO PT AEP Budi Suryanto, GM Regional Bengkulu Remi, dan pimpinan Agronomi bapak Suryanto.

BACA JUGA:Diduga Lecehkan Istri Orang, Karier Oknum Polisi Berpangkat Aiptu Ini Terancam

Senior Manager Sustainability and Researchment PT AEP Management Balintang Simanjuntak menjelaskan, kegiatan ini merupakan bentuk konkret dari sosialisasi perhutanan sosial.

Ini juga bentuk ketegasan serta komitmen perusahaan terhadap pelarangan pemanfaatan hutan asli untuk keperluan perkebunan kelapa sawit.

"Kita lebih menekankan kepada masyarakat dengan pendekatan agroforestri, bukan sawit. Prinsip dasar kami adalah hadir untuk melestarikan hutan sekaligus mensejahterakan rakyat," ujar.

Lebih lanjut Balintang menjelaskan, bentuk pendampingan yang dilakukan adalah melalui pelatihan budidaya kopi dan komoditi lain yang bernilai ekonomi tinggi.

Dengan harapan, masyarakat dapat memperoleh pendapatan maksimal tanpa harus merusak ekosistem hutan. 

"Langkah ini juga sejalan dengan tujuan jangka panjang perusahaan. Untuk menciptakan model pembangunan berkelanjutan berbasis masyarakat," tambahnya.

BACA JUGA:Harga TBS Sawit Melorot, PT KGS Hentikan Sementara Pembelian

Selain itu, Kabupaten Seluma menjadi titik fokus awal implementasi program ini di Provinsi Bengkulu. Mengingat hasil sensus dan data statistik menunjukkan bahwa Seluma termasuk dalam daerah dengan tingkat kemiskinan tertinggi di Bengkulu.

"Di Provinsi Bengkulu, kita fokuskan dulu di Kabupaten Seluma. Namun jika program ini berhasil, kami tidak menutup kemungkinan untuk menerapkan pendekatan serupa secara copy paste di kabupaten lain. Karena tujuan kami adalah untuk mensejahterakan rakyat, sehingga operasional perusahaan pun akan berjalan lancar," jelasnya.

Kategori :